Rakyattimes – Pop Smoke, atau Bashar Barakah Jackson, adalah nama besar yang langsung mencuri perhatian di dunia musik hip-hop. Dengan suara khas dan beat drill Brooklyn yang energik, ia berhasil membawa nuansa segar ke industri ini. Lagu-lagu hits seperti “Dior” dan “Welcome to the Party” menjadi anthem yang menggema di berbagai belahan dunia. Dalam waktu singkat, Pop Smoke tidak hanya menjadi bintang lokal tetapi juga simbol kebangkitan genre drill di kancah internasional.
Namun, perjalanan karier Pop Smoke yang menjanjikan terhenti secara tragis. Pada Februari 2020, dunia musik dikejutkan oleh kabar kematiannya akibat penembakan di Los Angeles. Kepergian Pop Smoke tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya tetapi juga bagi jutaan penggemar yang melihatnya sebagai sosok berpengaruh dalam hip-hop modern. Tragedi ini menjadi pengingat pahit tentang kerasnya realitas yang sering dihadapi artis muda di tengah ketenaran mereka.
Kehidupan dan Karier Singkat
Pop Smoke, dengan nama asli Bashar Barakah Jackson, lahir pada 20 Juli 1999 di Brooklyn, New York. Berasal dari lingkungan yang keras, ia tumbuh dengan menghadapi berbagai tantangan hidup. Meski awalnya bercita-cita menjadi pemain bola basket, jalan hidup membawanya ke dunia musik. Pop mulai mengeksplorasi bakatnya dalam rap, menciptakan gaya yang unik dengan suara berat dan beat drill Brooklyn yang agresif. Gaya ini tidak hanya merepresentasikan daerah asalnya, tetapi juga menjadi identitas musiknya.
Perjalanan karier Pop Smoke dimulai dengan mixtape debutnya, Meet the Woo (2019), yang langsung mendapat perhatian besar. Lagu “Welcome to the Party” menjadi salah satu hits yang melambungkan namanya. Ia melanjutkan kesuksesan ini dengan Meet the Woo 2 (2020), memperkuat posisinya sebagai pelopor drill Brooklyn. Setelah kematiannya, album studio pertamanya, Shoot for the Stars, Aim for the Moon, dirilis secara anumerta dan berhasil mencapai puncak tangga lagu. Hits seperti “Dior” menjadi anthem global, mempertegas warisannya sebagai salah satu artis hip-hop paling berpengaruh di generasinya.
Kronologi Tragedi
Pada 19 Februari 2020, dunia musik dikejutkan oleh kabar duka tentang kematian tragis Pop Smoke. Ia tewas dalam insiden penembakan di sebuah rumah mewah yang ia sewa di Hollywood Hills, Los Angeles. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 4 pagi, ketika sekelompok orang bersenjata masuk ke dalam rumah tersebut. Pop Smoke, yang saat itu berusia 20 tahun, ditemukan dengan luka tembak serius dan segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong. Insiden ini diduga bermotif perampokan, dengan bukti bahwa salah satu unggahan media sosialnya menunjukkan alamat lokasi kejadian.
Berita kematian Pop Smoke langsung menyebar dan memicu gelombang duka dari penggemar, artis, dan media di seluruh dunia. Banyak artis besar, seperti 50 Cent dan Nicki Minaj, menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, menyoroti kehilangan besar bagi dunia musik. Penggemar juga merespons dengan membuat tribut dan mengenang karyanya yang telah membawa warna baru ke genre hip-hop. Media pun ramai meliput insiden tersebut, dengan banyak yang menyoroti sisi keamanan dan risiko yang dihadapi artis muda di tengah popularitas mereka. Meskipun kepergiannya meninggalkan kesedihan, warisan musiknya tetap hidup dan dikenang di hati banyak orang.
Dampak terhadap Dunia Musik dan Penggemar
Pop Smoke menjadi salah satu figur penting dalam memperkenalkan genre drill Brooklyn ke kancah internasional. Dengan lagu-lagu seperti “Dior” dan “Welcome to the Party”, ia berhasil menciptakan ciri khas yang berbeda dalam musik hip-hop. Suaranya yang berat, alunan beat yang agresif, serta lirik yang penuh energi menjadikan drill Brooklyn semakin dikenal dan diterima oleh pendengar di berbagai belahan dunia. Karya-karyanya membuka jalan bagi artis-artis lain dari Brooklyn untuk mendapatkan pengakuan global, menjadikan Pop Smoke sebagai pelopor penting dalam perkembangan genre ini.
Kematian tragis Pop Smoke meninggalkan kekosongan besar di dunia musik, terutama di genre hip-hop dan drill. Banyak artis ternama, seperti 50 Cent dan Travis Scott, menyampaikan ungkapan dukacita mereka, menggambarkan Pop Smoke sebagai bintang muda dengan potensi besar yang kariernya terputus terlalu cepat. Para penggemar pun merasa kehilangan, dengan banyak yang mengenang sosoknya melalui unggahan di media sosial dan tribut musik. Meski kepergiannya begitu mendadak, warisan Pop Smoke tetap hidup melalui musiknya yang terus diputar, album-album posthumous yang dirilis, dan pengaruh yang ia tinggalkan bagi generasi artis selanjutnya.
Warisan Musik yang Abadi
Album anumerta Shoot for the Stars, Aim for the Moon menjadi bukti nyata warisan musik Pop Smoke yang abadi. Album ini, yang diproduseri oleh 50 Cent, berhasil meraih kesuksesan besar, menduduki puncak tangga lagu Billboard 200 dan menghasilkan beberapa hits seperti “For the Night” dan “Mood Swings”. Tidak hanya itu, album ini juga menunjukkan fleksibilitas Pop Smoke sebagai artis, dengan berbagai lagu yang mencakup genre drill hingga balada melankolis. Prestasi tersebut menegaskan bahwa meski Pop Smoke telah tiada, musiknya tetap relevan dan mampu menyentuh hati banyak orang.
Pop Smoke telah menjadi inspirasi bagi generasi muda musisi hip-hop, khususnya mereka yang berasal dari komunitas urban seperti dirinya. Keberaniannya mengeksplorasi genre drill Brooklyn dan memadukannya dengan elemen-elemen baru membuka peluang bagi artis lain untuk mengikuti jejaknya. Banyak musisi muda yang terinspirasi oleh gaya unik dan dedikasinya dalam bermusik. Hingga hari ini, lagu-lagu Pop Smoke masih sering diputar, baik oleh penggemarnya maupun artis lain yang memberikan penghormatan melalui remix atau tribute. Meski ia telah pergi, karya dan pengaruhnya akan terus hidup, menjadi simbol semangat untuk terus berkarya tanpa batas.
Pengaruh Pop Smoke di Industri Musik Global
Pop Smoke tidak hanya membawa genre drill Brooklyn ke panggung dunia, tetapi juga menjadi simbol bagaimana artis muda bisa mengubah lanskap musik global. Musiknya yang autentik dan penuh energi membuat drill yang sebelumnya banyak dikenal di Inggris menjadi fenomena di Amerika Serikat dan negara lainnya. Bahkan setelah kepergiannya, gaya drill yang ia populerkan terus berkembang, menginspirasi artis dari berbagai belahan dunia untuk menciptakan karya dengan elemen serupa.
Kolaborasi Pop Smoke dengan berbagai artis ternama seperti Travis Scott, Lil Baby, dan Quavo juga menunjukkan bagaimana musiknya menjembatani berbagai genre. Lagu-lagunya tidak hanya berbicara kepada penggemar hip-hop, tetapi juga menarik perhatian pendengar dari genre pop dan R&B. Dengan pengaruh yang begitu luas, Pop Smoke meninggalkan jejak yang mendalam dalam industri musik global, menjadikannya sebagai salah satu ikon yang terus dikenang.
Kesimpulan
Pop adalah sosok yang berhasil membawa genre drill Brooklyn ke panggung dunia dan mengukir namanya sebagai salah satu bintang hip-hop paling berpengaruh. Dengan gaya musik yang khas dan energi yang kuat, ia memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan genre baru ke khalayak internasional. Namun, perjalanan kariernya yang menjanjikan terhenti akibat tragedi yang mengguncang dunia musik.
Meski kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, teman, dan penggemar, warisan musiknya terus hidup melalui album, lagu-lagu hits, serta inspirasi yang ia berikan kepada generasi muda. Pop bukan hanya seorang artis, tetapi juga simbol semangat dan inovasi dalam dunia hip-hop. Karyanya akan terus dikenang, menjadikannya legenda yang hidup di hati para penggemarnya.